Ilmuwan Sebut Teh Sebabkan Kanker Kerongkongan, Bagaimana Bisa?
Teh menjadi salah satu minuman favorit di dunia. Di mana-mana kita bisa dengan mudah menemukan minuman ini dalam beragam kemasan, mulai dari botol hingga plastik. Apalagi saat ini, teh hadir dalam beragam rasa yang enak.
Selain itu, teh juga disebut-sebut sebagai minuman sehat yang harus dikonsumsi setiap hari. Bahkan teh bisa mencegah penyakit kanker yang berbahaya. Selain itu, teh juga bisa menghilangkan stres yang menimpa Anda.
Tetapi kini, ilmuwan asal China menyebutkan jika teh bisa menyebaban kanker kerongkongan. Bagaimana mungkin teh yang dipercaya bisa mencegah kanker, justru bisa menyebabkan kanker kerongkongan? Baca di sini.
Ternyata, minum teh masih dalam keadaan panas bisa meningkatkan risiko kanker kerongkongan lima kali lipat, klaim studi baru
Dikutip dari Daily Mail, minum teh panas dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan, terutama jika Anda adalah peminum berat atau perokok.
Baca Juga: Diet Keto Ternyata Bikin Awet Muda
Tetapi jika Anda tidak pernah menyentuh alkohol atau rokok pun, risikonya masih lebih tinggi. Namun ilmuwan menekankan, harus lebih banyak tes diperlukan untuk menilai seberapa parah kerusakannya.
Studi baru yang dilakukan oleh para ilmuwan di China menemukan, bahwa minum teh yang dipanaskan sampai lebih dari 65 derajat Celcius, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus lima kali lipat.
Kerongkonan bisa terluka akibat panas yang disebabkan oleh teh, sehingga mengurangi kemampuannya untuk bertindak sebagai penghalang racun berbahaya, dari alkohol dan merokok.
Para ahli mengatakan sementara hasilnya mungkin terdengar mengkhawatirkan, tapi tidak perlu berhenti minum setiap hari. Karena kebanyakan orang meminum teh atau kopi di bawah suhu tersebut, yang sepertinya tidak mungkin menyebabkan kanker.
Pada tahap awal, biasanya tidak menimbulkan gejala saat tumor kecil tumbuh. Tapi jika membesar kita akan merasakan kesulitan menelan, kerusakan pencernaan atau sakit maag.
Peneliti utama Dr Jun Lv di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Peking menjelaskan: "Teh, salah satu minuman paling umum di seluruh dunia, biasanya dikonsumsi pada suhu tinggi. Meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan efek penghambatan teh terhadap tumourigenesis di saluran pencernaan, cedera termal kronis pada mukosa esofagus dapat memulai karsinogenesis."
Temuan ini didasarkan pada 456.155 pria dan wanita China berusia 30 sampai 79 tahun, yang diteliti rata-rata 9,2 tahun.
China sendiri termasuk di antara negara-negara dengan kejadian kanker esofagus tertinggi dan juga peminum teh. Terutama pria China, lebih mungkin juga merokok dan minum alkohol.
Minum teh bersuhu tinggi yang dikombinasikan dengan konsumsi alkohol atau merokok, dikaitkan dengan risiko kanker esofagus yang lebih besar daripada minum teh panas saja.
Studi tersebut menemukan, hubungan sinergis antara minum teh panas dengan konsumsi alkohol berlebihan atau merokok dan risiko kanker esofagus.
Diperlukan penelitian tambahan untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Foto: dailymail.co.uk
Selain itu, teh juga disebut-sebut sebagai minuman sehat yang harus dikonsumsi setiap hari. Bahkan teh bisa mencegah penyakit kanker yang berbahaya. Selain itu, teh juga bisa menghilangkan stres yang menimpa Anda.
Tetapi kini, ilmuwan asal China menyebutkan jika teh bisa menyebaban kanker kerongkongan. Bagaimana mungkin teh yang dipercaya bisa mencegah kanker, justru bisa menyebabkan kanker kerongkongan? Baca di sini.
Ternyata, minum teh masih dalam keadaan panas bisa meningkatkan risiko kanker kerongkongan lima kali lipat, klaim studi baru
Dikutip dari Daily Mail, minum teh panas dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan, terutama jika Anda adalah peminum berat atau perokok.
Baca Juga: Diet Keto Ternyata Bikin Awet Muda
Tetapi jika Anda tidak pernah menyentuh alkohol atau rokok pun, risikonya masih lebih tinggi. Namun ilmuwan menekankan, harus lebih banyak tes diperlukan untuk menilai seberapa parah kerusakannya.
Studi baru yang dilakukan oleh para ilmuwan di China menemukan, bahwa minum teh yang dipanaskan sampai lebih dari 65 derajat Celcius, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus lima kali lipat.
Kerongkonan bisa terluka akibat panas yang disebabkan oleh teh, sehingga mengurangi kemampuannya untuk bertindak sebagai penghalang racun berbahaya, dari alkohol dan merokok.
Para ahli mengatakan sementara hasilnya mungkin terdengar mengkhawatirkan, tapi tidak perlu berhenti minum setiap hari. Karena kebanyakan orang meminum teh atau kopi di bawah suhu tersebut, yang sepertinya tidak mungkin menyebabkan kanker.
Pada tahap awal, biasanya tidak menimbulkan gejala saat tumor kecil tumbuh. Tapi jika membesar kita akan merasakan kesulitan menelan, kerusakan pencernaan atau sakit maag.
Peneliti utama Dr Jun Lv di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Peking menjelaskan: "Teh, salah satu minuman paling umum di seluruh dunia, biasanya dikonsumsi pada suhu tinggi. Meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan efek penghambatan teh terhadap tumourigenesis di saluran pencernaan, cedera termal kronis pada mukosa esofagus dapat memulai karsinogenesis."
Temuan ini didasarkan pada 456.155 pria dan wanita China berusia 30 sampai 79 tahun, yang diteliti rata-rata 9,2 tahun.
China sendiri termasuk di antara negara-negara dengan kejadian kanker esofagus tertinggi dan juga peminum teh. Terutama pria China, lebih mungkin juga merokok dan minum alkohol.
Ditemukan 1.731 kasus kanker kerongkongan
Minum teh bersuhu tinggi yang dikombinasikan dengan konsumsi alkohol atau merokok, dikaitkan dengan risiko kanker esofagus yang lebih besar daripada minum teh panas saja.
Studi tersebut menemukan, hubungan sinergis antara minum teh panas dengan konsumsi alkohol berlebihan atau merokok dan risiko kanker esofagus.
Diperlukan penelitian tambahan untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Foto: dailymail.co.uk