Di beberapa belahan dunia ini, ada beberapa gunung berapi yang pernah memiliki letusan yang dahsyat. Seperti yang ada di Indonesia, bisa kita lihat bagaimana besarnya kawah Danau Toba yang dihasilkan olah supervolcano atau gunung berapi super.
Tapi apakah hanya ada di Indonesia saja, gunung berapa yang memiliki potensi membunuh yang masif? Ternyata tidak, masih banyak gunung berapa yang terutama berada di bawah air, yang memiliki potensi serupa.
Gunung berapi di Jepang. Foto Ilustrasi, sumber: dailymail.co.uk. |
Para ilmuwan telah menemukan bukti, adanya kubah raksasa di ruang magma Kikai yang roboh.
Mereka percaya itu berisi sekitar 32 km kubik magma, dan distorsi pada permukaannya menunjukkan bahwa kubah tersebut terus tumbuh.
Saat ini kubahnya berada sekitar 10 kilometer lebarnya, dan tingginya 600 meter.
Para ilmuwan mengatakan, letusan bisa terjadi tanpa peringatan. Dan jika memang demikian, bisa membunuh sebanyak 100 juta orang dan memicu 'musim dingin vulkanik'.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dengan Kobe South Ocean Bottom Exploration Center (KOBEC) di Universitas Kobe, membenarkan bahwa kubah lava raksasa itu terbentuk setelah pembentukan superenerasi kaldera 7,300 tahun yang lalu.
Letusan itu diperkirakan telah menghapus peradaban Jomon di Jepang selatan.
Jika kubah lava baru meletus, ia bisa mengeluarkan sejumlah besar material ke atmosfer. Berpotensi menghalangi sinar matahari untuk beberapa daerah.
Hal itu juga bisa menyebabkan tsunami yang akan melanda Jepang selatan dan pesisir Taiwan dan China, sebelum menyerang pesisir Amerika Utara dan Selatan.
Supervolcano di Jepang. |
"Banyak gunung berapi super akan mengulangi letusan dahsyatnya," kata laporan tersebut, menambahkan bahwa para ilmuwan berharap untuk dapat menggunakan penelitian mereka dalam 'persiapan untuk erupsi super berikutnya'.
Kubah lava ada di sebuah kaldera - sebuah depresi mirip kuali yang terbentuk setelah runtuhnya gunung berapi dan membentuk kawah.
Kubah lava naik sampai 600 meter di atas dasar laut, dan sekarang hanya 30,5 meter di bawah permukaan.
Profesor Yoshiyuki Tastsumi, kepala KOBEC dan spesialis magma, serta peneliti pertama, mengatakan kepada surat kabar The Mainichi: "Meskipun probabilitas letusan kaldera raksasa yang menyerang kepulauan Jepang adalah 1 persen dalam 100 tahun ke depan, diperkirakan jumlah korban tewas bisa meningkat menjadi sekitar 100 juta dalam skenario terburuk."
Berdasarkan hasil survei, tim tersebut berencana untuk terus memantau pergerakan gunung. Dan bertujuan untuk merintis metode, untuk memprediksi kapan akan terjadi letusan.
Jepang sendiri berada di atas empat lempeng tektonik yang berbeda, menjadikannya salah satu daerah yang paling aktif di seismik Bumi.
Baca Juga: Jadi Driver Ojek Online, Hijaber Cantik Panen Orderan
Jepang dan kepulauannya berada dalam Lingkaran Api Pasifik - zona geologi berbentuk tapal kuda, yang merupakan tempat tidur panas untuk aktivitas tektonik dan vulkanik.
1. Komentar sesuai topik, dilarang SPAM
2. Komentar dengan Link Aktif / alamat blog tidak akan di publish
3. Tidak semua pertanyaan sempat atau bisa dijawab
4. Thanks for visiting and the comment
EmoticonEmoticon